HIKMAH
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar dunia
padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian
padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar
sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka
terhadapnya."(Salman al Farisi/Az Zuhd, Imam Ahmad).
"Wahai anak manusia,
setiap kali engkau meminta kepada-Ku dan mengharap dari-Ku, maka Aku akan
ampunkan bagimu apa yang telah lalu dan Aku tidak peduli betapapun besar dan
banyaknya dosamu. Wahai anak manusia, seandainya dosa-dosamu mencapai setinggi
langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan
Aku tidak peduli. Wahai anak manusia, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan
membawa setumpuk dosa sebesar bumi, kemudian engkau berjumpa dengan-Ku tanpa
menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku akan memberikan ampunan
sebesar bumi itu pula" (Hadits Qudsi Riwayat Turmudzi)
Sifat mengampuni berarti mau
menerima kesalahan orang lain sebagaimana Anda mengharapkan orang lain menerima
kekurangan Anda.
Jika jiwa terbebas dari
dorongan duniawi dan berputus asa dari mahluk,maka ia akan membawa hasrat dan
ketamakan kepada dorongan ukrawi,sehinga jiwa bersunguh- sunguh
menaatinya,mengindari dunia,menentangg hawa nafsu dan setan,serta mengikuti
ilmu.Ia menjadi mitra akal dan bersabar atas apa yang menunjuki kepada
kebenaran sehingga ia selamat dan menyelamatkan (Anonymous)
"Sungguh sedikit mereka
yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka
sendiri". (Albert Einstein)
Barangsiapa mengerjakan amal saleh, itu adalah untuk
dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, itu akan menimpa
dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan al-Jaatsiyah : 15
"Dan kalau Kami kehendaki, sesungguhnya Kami tinggikan derajatnya
dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan hawa nafsunya yang
rendah, maka perumpamaannya adalah seperti anjing. Jika kamu menghalaunya,
diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, maka diulurkan juga
lidahnya. Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berfikir". (QS. Al-A'raaf :176)
"Dan mereka berkata : "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup tidak ada yang membinasakan kita selain waktu", dan mereka sekali-kali tidak tidak mengetahui pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (QS : 45:24)
Qais bin Ahmad, seorang
arif bijak, berkata, "Dunia itu ketika sedang menghadapimu, dia
memberimukebaikan orang lain, dan apabila sedang membelakangimu, dia mencabut
darimu segala kebaikanmu."